Sejumlah orang sibuk mencari koin jagat di tempat-tempat umum. Koin Jagat telah disembunyikan di sejumlah fasilitas umum oleh aplikasi Jagat.
Koin ini dapat ditukarkan dengan yang.
Aplikasi Jagat sedang viral di TikTok.
Koin Jagat merupakan perburuan harta karun di aplikasi Jagat.
Koin tersebut harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi karena dapat ditukarkan dengan hadiah uang.
Untuk mendapatkan koin Jagat, para pengguna bisa mencari ke berbagai lokasi secara realtime menggunakan aplikasi.
Tantangannya adalah mencari koin yang tersembunyi.
Harta karun yang diburu berupa koin dengan 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu.
Dalam aplikasi Jagat nantinya kita akan mendapat tantangan berburu koin di sejumlah titik yang telah ditentukan pada peta atau map di aplikasi.
Melansir, keberadaan koin jagat saat ini baru diketahui ada di 3 kota besar di Indonesia.
Di antaranya adalah Kota Surabaya, hal itu membuat Jagat Koin menjadi viral di kalangan penduduk Surabaya.
Cara Bermain Koin Jagat
Download dan Instal Aplikasi: Unduh aplikasi Jagat dari Play Store atau App Store.
Buat Akun Baru: Daftarkan diri jika ini pertama kali kamu bermain.
Aktifkan GPS: Pastikan fitur GPS di perangkat kamu aktif.
Ikuti Peta: Ikuti peta yang menunjukkan lokasi harta karun terdekat.
Klaim Koin: Klik ikon harta karun yang muncul di layar untuk mengklaim koin atau hadiah.
Tukar Koin: Verifikasi akun dan hubungkan ke e-wallet atau rekening untuk mencairkan koin yang telah dikumpulkan.
Salah satu daya tarik utama dari permainan ini adalah nilai hadiah yang ditawarkan.
Dalam permainan Treasure Hunt, koin yang ditemukan memiliki nilai yang bervariasi:
Koin Perunggu: Bernilai antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000.
Koin Silver: Memiliki nilai sekitar Rp10.000.000.
Koin Emas: Koin dengan nilai tertinggi, mencapai Rp100.000.000.
Pemburu koin jagat bikin resah
Sejumlah taman di Surabaya rusak oleh pemburu Koin Jagat atau yang disebut para Hunter.
Atas tindakan mereka, Satpol PP mengerahkan personil untuk memperketat penjagaan fasilitas umum (fasum).
Koin Jagat merupakan permainan Treasure Hunt atau perburuan harta karun di aplikasi Jagat.
Viral di TikTok, permainan di gawai ini mengajak pemain berburu 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu yang masing-masing disebut-sebut bernilai Rp300 ribu hingga Rp100 juta.
Sejumlah remaja di Surabaya tampak mengikuti permainan ini dengan merusak sejumlah taman.
Fasilitas umum (fasum) hingga tanaman rusak akibat terinjak para pemburu koin. Lokasinya tersebar di Jalan Pahlawan, Taman Bungkul, dan Taman Teratai.
“Ini lagi kita telusuri. Sebab, ramai di medsos (media sosial). Nah ini kan juga bisa membuat taman-taman dan tempat-tempat fasilitas umum jadi rusak,” kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser.
Fikser mengungkapkan, para dewasa hingga anak-anak sibuk mencari kepingan koin di pedestrian hingga di bawah pot bunga.
“Satpol PP sudah sebar anggota untuk mengantisipasi adanya hal-hal seperti itu, taman kita jaga, kan kita juga tidak tahu itu disebar di mana,” kata Fikser.
Viral di TikTok, permainan di gawai ini mengajak pemain berburu 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu yang masing-masing disebut-sebut bernilai Rp300 ribu hingga Rp100 juta.
Pemkot tak segan menertibkan para pencari koin.
Selain itu, pemkot juga akan mengirim surat peringatan kepada pengelola aplikasi.
Fikser yang juga (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya itu menerangkan, pemkot tidak bisa melakukan pemblokiran aplikasi Jagat.
Sebab, itu adalah kewenangan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi RI).
“Kita di sini (pemkot) hanya bisa meminta kepada operator untuk memperhatikan fasum dan keselamatan anak-anak muda yang mencari, mungkin bisa kecelakaan karena kurang konsentrasi ketika mencari koin,” ujarnya.
Ia menegaskan, fenomena ini bisa merusak fasum yang ada, bahkan ada pencari koin yang sampai menginjak-injak tanaman.
“Artinya cara menyebarnya kan juga harus diperhatikan, fenomena ini kan baru dua hari ya,” katanya.
“Jangan sampai ditaruh di pinggir sungai. Kalau (pencari koin) kecemplung dan nggak bisa berenang kan bahaya,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Achmad Eka Mardijanto mengaku, semenjak fenomena ini viral di medsos, sejumlah tanaman di taman sempat rusak terinjak oleh para pencari koin.
Eka menyebutkan, tanaman yang baru ditanam oleh DLH di Taman Prestasi rusak akibat terinjak pencari koin.
“Iya, ada tanaman yang baru ditanam rusak. Di Taman Prestasi juga ada yang rusak gara-gara itu (pencari koin),” katanya.